new

Kamis, 15 Maret 2012

Cerpen

“ Broken Home “ Ohh No
Derai Air mata mengalir di pagi hari hampir setiap hari ritunitas ini aku lakukan, setiap hari aku bertanya-tanya, kenapa aku dilahirkan dikeluarga yang seperti ini.
Semua berawal dari malam yang harusnya jadi malam bahagia tetapi berubah jadi malam petaka,aku Tiara, dihari ulang tahunku yang ke 9 tepatnya 8 tahun yang lalu orangtua ku menghancurkan kebahagiaan ku itu, mama melihat ada foto perempuan lain didompet ayah, semua berawal dari sini dari sebuah foto. Mereka bertengkar hampir setiap hari dan mereka melakukan itu sampai sekarang. semenjak itu mama hanya bisa berfikir negatif pada ayah dan dampak negatif itu juga berimbas padaku.
Sekarang aku duduk di bangku SMA kegiatanku disekolah juga makin banyak , senin sampai sabtu kegiatanku disekolah sedangkan minggu kegiatanku dirumah hampir semua pekerjaan rumah aku yang mengerjakan,aku selalu menahan rasa capek dan sakit tapi mama nggak pernah memperhatikan itu, semua yang aku lakukan tak pernah dihargai sama mama,seolah-olah aku tak pernah membantunya setiap mama memarahiku dan bilang nggak pernah membantunya aku hanya bisa menangis dan aku berfikir mungkin dari dulu sampai sekarang yang ada dibenak mama hanya ingin bertengkar bertengkar dan bertengkar sama ayah jadi perbuatan sebaik apapun yang aku lakukan takkan tampak dimata mama.
Bahkan dimalam hari yang harusnya untuk istirahat, tapi..., untuk bertengkar, ingin rasanya aku berteriak dan bilang sama mereka jangan pernah bertengkar lagi tapi aku hanya bisa menangis mendengar mereka seperti itu,aku sudah besar aku malu mempunyai keluarga seperti ini.
Hingga akhirnya tiba dimalam yang tak pernah aku duga sebelumnya aku pikir mereka hanya bertengkar dan akhrinya damai seperti biasanya tapi mereka bertengkar dan tak berhenti sampai tengah malam.
Brakkk..,salah satu dari mereka membanting pintu kamar.
Dan kemudian,..
Krincing krincing...suara bunyi tirai pintu kamarku ,itu tandanya mereka ada di depan pintu kamarku.
Mama yang memulai pembicaraan dengan bertanya padaku.
 “Tiara apabila mama dan ayah berpisah kamu akan ikut siapa.”tanya mama
“ Ikut sama ayah saja,ayah tidak ingin kamu tumbuh seperti mamamu.”seru ayah
Di saat mereka berdebat didepanku aku hanya bisa menangis aku tak bisa menjawab pertanyaan mereka, mulutku rasanya seperti membeku tak bisa aku gerakan.
Dan mama bertanya lagi padaku “jawab Tiara,kalau kami berpisah kamu ingin ikut siapa.”
Aku tetap tak bisa menjawab pertanyaan itu,sebenarnya yang ku inginkan hanya ingin hidup bertiga dengan kalian,tapi susah sekali membuka mulut dan bicara seperti itu setiap aku ingin menjawab air mata ini semakin deras menagalir dipipi, di dalam hati aku bicara “Oh TUHAN tolong hambamu ini aku tak ingin keluargaku hancur aku ingin keluargaku seperti dulu bahagia,damai,dan saling mengisi satu sama lain.”
Ditengah-tengah tangisku ayah bicara “ini sudah malam lebih baik kamu tidur, bukankah besok kamu berangkat sekolah.”
Aku hanya bisa menganggungkan kepalaku. Mereka sudah keluar dari kamarku, tapi aku tetap saja menangis dan entah sampai jam berapa aku berehenti menangis dan akhirnya tertidur.
Aku sengaja hari ini tidak masuk sekolah, aku malu karena kedua mataku bengkak akibat tangisanku  semalam.
Akhirnya aku keluar kamar untuk mengambil air minum dan di ruang tamu aku melihat ayah dan mama sedang duduk santai sambil nonton tv sepertinya Ayah juga tidak masuk kantor karena kesiangan,ayah memandangku dan mama bertanya padaku “kenapa kamu nggak masuk sekolah,sayang ?”
Aku tidak menjawab pertanyaan mama dan pura-pura tidak melihat mereka, karena marah padanya tepatnya pada mereka berdua.
Aku  tetap jalan lurus menuju dapur dan menghiraukan mereka, dan sekali lagi aku lewat depan mereka untuk menuju kamar.
Kali ini ayah yang bicara “ Tiara..” dia memanggilku tapi aku menghiraukannya dan langsung masuk kamar. Aku mengurung diri sampi sore hari..
Tok tok tok...,suara pintu kamar ku ,” ini mama Tiara bisa buka pintunya , mama sama ayah ingin bicara sesuatu sama kamu.”
Aku tidak menjawab dan tidak membukakan pintu.
Mama memanggilku lagi “ sayang , mama mohon hanya sebentar saja.”
Aku terpaksa membukakan pintu dan memandang mama,tanpa pikir panjang aku berjalan menuju ruang keluarga dan disitu ada ayah. ayah menyuruhku duduk disampingnya, dan mama duduk disampingku aku duduk di tengah-tengah mereka.
“ katanya ada yang mau dibicarain “ tanya ku
“ sayang, maafin ayah sama mama selama ini “ jawab ayah
“ maafin mama juga ya sayang, maafin mama karena selama ini sifat mama kekanak-kanakkan”
“ nggak usah basa-basi, langsung saja mau ngomong apaan ” seru ku
“ ayah sekarang mengerti kenapa kemaren malam kamu menangis dan tidak bisa menjawab pertanyaan kita, ayah juga tahu....”
Sebelum ayah selesai bicara,aku menyela pembicaraannya“ kan tadi aku dah bilang nggak usah basa-basi  “
Mama memandangku dan bicara “ maksud ayah begini, mama dan ayah tidak akan pernah bicara lagi tentang perpisahan, kita berdua sepakat untuk menjaga kamu”
Maksud mama apa..?
“ kita tidak akan bercerai dan mama akan menjadi mama yang baik buat kamu dan istri yang baik buat ayah.” Jawab mama
“ Maafin mama ya sayang “, “ maafin ayah juga ya,ayah sayang banget sama kamu.“  mereka bicara sambil memelukku.
Air mataku mengalir lagi, tapi ini berbeda kali ini air mata bahagia setelah sekian lama aku akhirnya bisa menangis bahagia.
Mama, Ayah, aku sangat sayang sama kalian,aku ingin hidup bahagia sama kalian.
Kita juga sayang,kita akan menjaga kamu dan membahagiakan mu itu janji mama dan ayah. J
I love you forever :-*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar